5 Cara Memperkuat Aspal

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kuat tidaknya lapisan aspal jalan raya. Jadi kombinasi yang tidak tepat bisa mempercepat kerusakan aspal. Mari kita lihat sebagai berikut.

Ketebalan Lapisan Aspal

 

Jika kita melihat pekerjaan pengaspalan, biasanya kita melihat para pekerja bekerja menuangkan material beberapa kali. Mereka menabur pasir, kerikil, aspal cair atau kombinasi lainnya. Sebenarnya ini dilakukan untuk membuat lapisan yang cukup tebal yang nantinya menentukan kemampuan aspal untuk menahan beban kendaraan.

Di Indonesia pada umumnya aspal beton disebut laston atau lapisan aspal beton. Gambar di atas menunjukkan ada 3 (tiga) lapis permukaan untuk pengaspalan.

  1. Lapis fondasi bawah atau (Asphalt Concrete-Base atau AC-Base) merupakan lapisan pertama yang terletak di atas permukaan tanah dasar. Ketebalan minimum lapisan ini adalah 6cm.
  2. Lapisan berikutnya adalah lapis fondasi atas (Asphalt Concrete-Binder Course atau AC-BC), sering disebut juga laston lapis permukaan antara, karena berada di
  3. .
  4. tengah kedua lapisan lainnya. Ketebalan minimum lapisan ini adalah 5 cm.
  5. Lapis paling atas disebut lapis permukaan atau lapis fondasi atas (Asphalt Concrete-Wearing Course atau AC-WC). Nama lainnya adalah laston lapis aus, karena bagian inilah yang langsung berhadapan dengan tekanan ban kendaraan di jalan raya. Ketebalan minimum lapisan ini adalah 4 cm.

Jadi, jika dijumlahkan maka minimum ketebalan aspal yang baik sesuai dengan peraturan adalah 6+5+4 = 15 cm. semakin tebal laston yang dipakai, semakin kuat dan tahan lama penggunaannya.

Jenis Bahan dan Material Aspal

Salah satu kunci utama aspal yang kuat adalah menghindari resapan air, sehingga material yang digunakan sebaiknya yang tahan air. Bahan-bahan yang biasanya digunakan untuk lapis fondasi bawah adalah tanah liat koloidal (colloid), tanah liat biasa (clay), tanah lumpur (silt), pasir halus (fine sand), pasir kasar (coarse sand), kerikil (gravel). Di antara bahan-bahan ini, yang paling baik digunakan sebagai lapisan fondasi bawah adalah pasir halus, pasir kasar, dan kerikil karena mereka tidak menyerap air, lebih kuat merekat dengan lapisan atasnya, dan bisa memperpanjang usia aspal.

Beban Pada Aspal

Secara sederhana, semakin sering jalan raya dilalui oleh kendaraan, semakin tinggi beban dan kemungkinan rusaknya lapisan aspal. Jalan raya yang padat lalu lintas (kendaraan berjalan lambat) juga mempercepat kerusakan. Cara termudah untuk menghindari hal ini adalah dengan memberi batasan beban (tonase) yang diperbolehkan. Beberapa papan penunjuk jalan menunjukkan batas beban kendaraan yang diperbolehkan dengan tujuan menjaga kualitas jalan raya tersebut.

Kemiringan Jalan

Tahukah Anda mengapa jalan raya tidak sepenuhnya datar? Ini adalah salah satu teknik konstruksi jalan aspal. Air hujan yang menggenang membuat aspal mudah lubang, apalagi jika dilewati kendaraan berat dan lamban. Timbulnya lubang di lapisan aspal sering terjadi karena genangan air yang tidak mengalir. Biasanya jalan di bagian tengah ke masing-masing sisi jalan akan dibuat sedikit miring untuk memberikan jalan bagi air hujan ke selokan.

Sistem Pembuangan Air (Drainase)

Lapisan aspal yang kuat membutuhkan sistem drainase atau pembuangan air yang baik. Itu sebabnya pemilihan bahan dan jenis material yang tepat seperti yang disebutkan di atas menjadi pertimbangan penting, karena menentukan kekuatan dan ketahanan usia aspal. Selain itu, tanah dasar yang akan dilapisi juga menentukan. Banyak jalan raya yang “amblas” atau turun sebagian bukan karena lapisan aspal atau kualitas pekerjaan yang buruk, melainkan tanah dasarnya yang tidak memiliki sistem pembuangan air yang cukup baik.

Semoga bermanfaat. Untuk menggunakan jasa kami dapat kontak disini.

Sumber